Hubungan Antara Perencanaan Pembangunan Wilayah dengan Perdagangan Bebas
Hubungan Antara Perencanaan Pembangunan Wilayah dengan Perdagangan Bebas
Dalam sistem
perdagangan bebas, Pemerintah dituntut untuk memberikan perlakuan sama baik
pada pelaku-pelaku ekonomi domestik, maupun pelaku-pelaku ekonomi luar negeri. Dengan
demikian pemerintah tidak dapat menolak barang – barang dari luar negeri tanpa
alasan ilmiah. Menurut Hady (2011), Pemerintah tidak dapat lagi memberikan
proteksi pada pelaku-pelaku ekonomi domestik, misalnya dalam bentuk pengenaan
bea masuk atau quota bagi barang-barang luar negeri.
Adanya perjanjian pasar
bebas yang telah dirumuskan pada tahun 2002, sejak 1 Januari 2010 Indonesia mau
tidak mau harus membuka pasar dalam negeri secara bebas kepada negara-negara
ASEAN dan China. Hal tersebut sebagai implementasi perjanjian perdagangan bebas
antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura,
Filipina, dan Brunei Darussalam) dengan China. Perdagangan bebas tersebut
disebut dengan ASEAN-CHINA Free Trade Agreement (ACFTA). Dengan adanya ACFTA
Indonesia akan semakin sejahtera ataukah terpuruk? Itulah pertanyaan yang
membayang – bayangi bangsa Indonesia.
Untuk mampu bersaing
tentu perlu adanya produk dalam negeri yang memiliki kualitas dengan standar
internasional bukan lagi domestik. Orientasi sektor telah berubah kepada orientasi pasar.
Dengan berangsungnya perubahan preferensi konsumen yang semakin menuntut
atribut produk yang lebih rinci, lengkap dan nyaman. Hal
tersebut dapat terwujud dengan adanya perencanaan yang tepat dalam pembangunan
wilayah. Perencanaan
pembangunan wilayah merupakan suatu upaya merumuskan dan mengaplikasikan
kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan yang didalamnya
mempertimbangkan aspek wilayah dengan mengintegrasikan aspek sosial lingkungan
menuju tercapainya kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan.
Pertanian yang merupakan sektor utama perekonomian Negara
perlu mendapat perhatian khusus. Pembangunan pertanian tidak terlepas dari
pengembangan kawasan pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak
utama perekonomian. Maka dari itu, perlu disusun sebuah kerangka dasar
pembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh, artinya pembangunan yang
dilakukan harus didukung oleh segenap komponen. Pembangunan pertanian harus memperhatikan
aspek ekologis, sosial dan ekonomi sehingga berkelanjutan.
Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan
perencanaan wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah
tertentu. Perencanaan yang merupakan proses persiapan secara sistematis dari
rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan
tertentu membuat konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan
nasional. Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk
mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi
sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan
lebih efektif dan efesien.
Tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan
ekonomi domestik, perubahan lingkungan ekonomi Interansional, baik karena
pengaruh lieberalisasi ekonomi maupun karena perubahan-perubahan fundamental
dalam pasar produk internasional. Sebagai contoh dalam perdagangan bebas antara
Indonesia dengan China, masyarakat memandang ACFTA sebagai ancaman, karena
berpotensi membangkrutkan banyak perusahaan dalam negeri, terutama bisnis
menengah dan kecil yang belum siap dalam bersaing. Oleh karena itu, pembangunan pertanian
di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian
yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah
serta pemberdayaan masyarakat.
Di sisi lain, petani sebagai produsen pangan menjadi semakin
terpuruk, ketika dari hari ke hari lahan pertanian semakin sempit dikarenakan
adanya alih fungsi dari lahan pertanian berubah menjadi lahan industri atau
perumahan. Disini peran perencanaan pengembangan wilayah, baik wilayah
pertanian, industri, perumahan dan sebagainya sangat penting sebagai perwujudan
ketahanan pangan dalam jangka panjang. Disamping itu orientasi pembangunan
pertanian juga perlu disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Ketika
sebelumnya lebih banyak berorientsai pada pengembangan komoditas, maka kini
kebijaksanaan pembangunan pertanian tidak hanya memperhatikan potensi
sumberdaya alam dan kepentingan produsen semata-mata, melainkan juga pengaruh
dari globlasisasi atau perdagangan dunia sehingga perlu juga memperhatikan
kebijaksanaan pembangunan pertanian di negara mitra dagang
Perencanaan dan pebangunan wilayah pertanian dengan
memanfatkan adanya sistem alih teknologi dimana sebagai ciri pertanian modern
dengan produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus
menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Produk-produk pertanian dalam menghadapi
pasar dunia harus dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu.
Tentu saja produk dengan mutu tinggi tersebut dihasilkan melalui suatu proses
yang menggunakan muatan teknologi standar. Perlu diingat juga bahwa tidak semua
teknologi dapat diadopsi dan diterapkan begitu saja karena pertanian di negara
sumber teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara kita,
bahkan kondisi lahan pertanian di tiap daerah juga berbeda-beda. Perlunya peran
suatu lembaga untuk menilai respon sosial, ekonomi masyarakat terhadap inovasi
teknologi, dan melakukan penyesuaian dalam pengambilan kebijakan mekanisasi
pertanian
Sebagai langkah perencanaan dan pembangunan wilayah sebagai
contoh implementasi yang dilakukan pemerintah, yaitu dalam menjaga eksistensi
pada persaingan dagang bebas ialah melindungi identitas Jeruk Keprok SoE.
Langkah ini dimaksudkan untuk melindungi Jeruk Keprok SoE paling tidak dari
warna dan rasa yang khas dalam perdagangan jeruk. Pada prakteknya pengusaha
dapat saja menggunakan nama Jeruk Keprok SoE untuk jeruknya dengan maksud ikut
untung larisnya Jeruk Keprok Soe yang asli di pasaran. Tetapi yag terjadi pembeli semakin terkecoh dengan merasakan
perubahan rasa jeruk yang katanya Jeruk Keprok SoE, Tanpa disadari Jeruk Keprok
SoE yang asli terkena bias menurunnya minat pembeli karena fenomena ikut untung
tadi. Oleh karena itu, menyadari nilai ekonomis yang tinggi dari Jeruk Keprok
Soe, dan juga pengakuan moral terhadap buah-buahan khas daerah maka perlunya
diberikan perlindungan dari aspek hukum.
UKM (usaha kecil menengah)
perlu ditingkatkan guna memajukan daya saing produk yang semakin ketat dengan
cara memberikan keringanan terhadap para wirausahawan dalam memperoleh kredit
usaha. Pemerintah harus tetap konsisten dengan kewajiban penggunaan bahan baku
lokal untuk berbagai sektor infrastruktur dan juga pemerintah harus lebih
kreatif dalam merancang peraturan-peraturan masuknya barang-barang dari luar
negara indonesia agar tidak terlalu banyak merugikan negara Indonesia. Perlunya pandangan alternatif,
yakni kebutuhan akan kecukupan pangan dapat dilakukan dengan adanya kerjasama
dari berbagai pihak.
Terdapat alasan kuat mengapa perencanaan dan pembangunan
wilayah di bidang pertanian itu penting, yaitu pertanian merupakan sektor yang
menyediakan kebutuhan pangan masyarakat. Pertanian merupakan penyedia bahan
baku bagi sektor industri (agroindustri), memberikan kontribusi bagi devisa
negara melalui komoditas yang diekspor. Pertanian juga menyediakan kesempatan kerja
bagi tenaga kerja pedesaan dan pengelolaan yang baik dapat menjaga
keseimbangan ekosistem (lingkungan).
Tidak dapat dihindari lagi bahwa pembangunan pertanian di
Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional, di mana
pertumbuhan ekonomi menjadi orientasi utama. Dengan masih banyaknya permasalahan
yang dihadapi terutama sektor pertanian tentang kemiskinan, rendahnya
produktivitas, rendahnya SDM, masih lemahya posisi tawar petani,
ketidakadaannya kelembagaan yang mendukung usaha tani, masih kurangnya atau
lemahnya sistem pasar komoditi produk pertanian dan kurang diserapnya hasil
komodit dengan baik akibat infrastruktur yang masih kurang memadai diharapkan
nantinya sektor pertanian mampu menjadi penggerak perekonomian di pedesaan dan
negara.
Sumber :
balitjestro.litbang.pertanian.go.id
Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi
Internasional. Gahlia Indonesia, Jakarta
Komentar
Posting Komentar